Indahnya Beribadah


BERIBADAH ITU SANGAT PLUS-PLUS

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi pada diri kita, entah itu pahit maupun manis yang harus kita jalani dan kita pun harus mencari solusi atau pemecahannya. Sebagai hamba Allah yang mengaku beriman kepada-Nya, kita meyakini bahwa segala kejadian, penyelesaiannya harus kita kembalikan kepada Allah Ta’ala dan kepada hukum-hukumNya,Oleh karena itu sesungguhnya apa pun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari itu adalah dalam rangkaian beribadah kepada Allah Ta’ala sesuai dengan firman Allah dalam Q.S : Adz-Dzaariyaat ayat 56 .

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. 
Di dalam surat itu sudah jelas Allah S.w.t memberitahu kan kepada umatnya agar mau melakukan ibadah dan amalan sebaik-baiknya yang Insha Allah bisa diterima oleh Allah S.w.t ,Untuk mengetahuinya apakah ibadah atau amalan kita diterima oleh Allah Ta’ala, Sebelum itu kita harus tahu syarat diterimanya amal, supaya amal kita tidak sia-sia dan yang pasti Allah Ridho dengan Amal yang kita perbuat.

1.Beriman kepada Allah dan bertauhid padaNya
Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala dalam Surat Al Kahfi ayat 107.



إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.
 Jadi, sudah jelas bahwa kita tidak akan rugi ketika kita beramal dan beribadah dengan berdasarkan pada Iman kepada Allah dan tauhid, karena di  kelak nanti kita akan mendapatkan surga Firdaus, yang sudah kita ketahui bahwa surga Firdaus itu merupakan surga yang paling tinggi dan di sana juga pun kita dapat dan akan bertemu dengan para nabi dan rasul.
 2. Ikhlas. 
 Ikhlas artinya beramal karena Allah tanpa riya’(ingin dilihat orang / Sombong) dan sum’ah (ingin didengar orang). Dalilnya bisa kita dapat dari surat Az  Zumar ayat 2

فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepadaNya”. 
 Dari sini kita bisa belajar dan mengetahui bahwa ketika kita beramal janganlah sampai ada maksud tertentu di dalamnya. Seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan, karena hal tersebut akan mengotori amal kita, sesuatu yang murni karena Allah, tetapi menjadi tidak berarti di hadapan Allah.

3. Mengikuti Ajaran Nabi dan Rasul.
  Dengan arti lain, kita harus melakukan amal atau perbuatan sesuai dengan ajaran Rasul yang mana aturan tersebut tercentang dalam syariat agama islam. Ketika niat kita benar, tetapi jalan atau cara kita salah dengan syariat Islam, maka itu tidak akan berarti apa-apa di hadapan Allah dan tidak akan diterima atau ditolak. Ini sesuai dengan Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 7,
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.”


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »