FAKTA DAN KENYATAAN KUCING
Ternyata
selama ini kita sudah di bodohi oleh mitos kedokteran tentang kucing.. Dunia
kesehatan mengatakan bahwa kucing itu berbahaya, mulai dari bulunya hingga air
liurnya..
Hal
ini dibarengi dengan politik XXI untuk mengangkat citra Anjing.. Dan sehingga,
orang yang menonton XXI akan berpandangan bahwa Anjing itu binatang yang sehat
dan bersahabat..
Namun,
bagaimanakah fakta sebenarnya??
Nabi
Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di
kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur
dengan santai di atas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu,
Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika
Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya.
Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke
badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali
Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh
dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong
ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti
lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi
kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri. Hukuman bagi mereka
yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al
Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan
kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi
Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari
Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam
neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan
tidak diperkenankan makan binatang- binatang kecil yang ada di lantai,” (HR.
Bukhari).
Nabi
menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis.
Bahkan
diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap
suci.
Kenapa
Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak
najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat
najis?
Keistimewaan
Kucing
Fakta Ilmiah 1 :
Pada
kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot
kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan
lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini
bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk
membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun
cairan
yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan
lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya
yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa
di badannya.
Fakta Ilmiah 2 :
Telah
dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia,
perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut,
dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan
usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian
khusus.
Terus
diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil
yang didapatkan adalah:
1.
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman meskipun dilakukan
berulang-ulang.
2.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika
dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif
berkuman.
4.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk
kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh
manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan
taphylococcus.Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak
ditemukan kelompok kuman yang beragam.
6.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium
menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan
membersihkan.
Komentar
Para Dokter Peneliti
-
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit
Hewan
Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
- Jika
kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
- Dr.
Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak
terdapat
pada anjing,
-
Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
-
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing
memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme.
-
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk
pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
-
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak
berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
-
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor
tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3 :
Dan
hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium
hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih
daripada manusia.
Fakta
Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi.
Dengkuran
kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa
menurunkan tingkat stress.
Sisa
makanan kucing hukumnya suci.
Hadist
Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah,
masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang
seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing
itu
minum.
Kabsyah
berkata, “Perhatikanlah. ” Abu Qatadah berkata, “Apakah
kamu
heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh
bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah
(binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan
dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke
Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air
wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah
selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana.
Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi
ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk
perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan
dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya
memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah,
tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya,
setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.
Datanglah
seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur
tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing,
dan Aisyah memakannya.
Rasulullah
Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah
melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq,
dan Al- Daruquthni).
Hadis
ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu,
kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah
suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada
manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada
Muezza, Kucing kesayangannya .
EmoticonEmoticon