JENIS ALASAN MEDIA SOSIAL MEMPENGARUHI PROSES PENCARIAN KERJA

MEDSOS BISA DIGUNAKAN UNTUK PENCARIAN KERJA


Di era yang serba teknologi ini, siapa sih yang tidak memiliki akun di media sosial ? Dengan berkembangnya media sosial yang berlangsung setiap hari dan kita menjadi terobsesi menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter dan LinkedIn. Dengan adanya trend ini, banyak lowongan pekerjaan yang di sebarkan melalui media sosial.

Meningkatnya penggunaan media sosial juga mempengaruhi proses rekrutmen dan hasilnya cukup mengagumkan.  7 dari 10 rekruter berhasil mendapatkan kandidat dari media sosial.
Rekruter Menggunakan Facebook dan Linkedin Untuk Mencari Kandidat Survey menyatakan bahwa rekruter tertarik pada LinkedIn sebanyak 94%, 66% pada Facebook dan 52% Twitter dalam proses perekrutan. Dengan begitu, para pencari kerja (termasuk kamu) yang memiliki media sosial harus menjaga dan menyadari brand image mereka di media sosial. Kamu juga harus mengerti bahwa apapun yang mereka bagikan di media sosial bersifat terbuka, sehingga semua orang dapat melihat apa saja yang kamu bagikan.


1. PERHATIKAN APA YANG AKAN KAMU BAGIKAN DI MEDIA SOSIAL
Berfikir ulang kembali jika kamu ingin membagikan sesuatu di media sosial, karena ini sangat berpengaruh jika ada rekruter yang sedang mencari kandidat. Sekarang ini, rekruter tidak hanya mencari seseorang yang memiliki keterampilan yang dapat dipindahtangankan dalam hal sosial. Rekruter akan mempertimbangkan kecocokan budaya dan kultur yang ada diperusahaan dan apakah kamu meruapakan kandidat yang tepat dan dapat mengkomunikasikan nilai – nilai perusahaan.

2. PENERIMAAN PEKERJAAN SEMAKIN KOMPETITIF
Banyak lowongan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja ahli, namun hanya ada beberapa yang dapat memenuhi kriteria tersebut. Riset menyatakan bahwa sebanyak 69% rekruter mengharapkan proses pencarian kandidat menjadi lebih kompetitif dalam 12 bulan kedepan. Dengan adanya media sosial, pencarian kandidat menjadi lebih kompetitif dan mendapatkan kandidat yang lebih relevan. 

3. BEDA MEDIA SOSIAL BEDA KEGUNAAN
Biasanya para rekruter lebih sering menggunakan LinkedIn untuk mencari dan menghubungi para kandidat. Facebook digunakan untuk melihat brand image dari kandidat yang menjadi sasaran. Sedangkan untuk Twitter, jarang sekali digunakan untuk pencarian kandidat. 

4. SOCIAL PRESENCE: KEEP IT CLEAN
Sebagai pencari kerja, kamu harus menyadari kira – kira apa sih yang membuat rekruters tidak tertarik untuk mempekerjakan kamu di media sosial. Survei menunjukkan bahwa postingan yang memiliki unsur obat – obatan terlarang (83 persen), kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa (66 persen) cenderung memiliki dampak yang negatif dalam pengambilan keputusan.

Jadi, tidak hanya teman atau mantan kamu saja yang mencari tahu tentang kamu di media sosial. Ternyata para rekruter perusahaan – perusahaan juga mencari tahu tentang kamu. Yuk, mulai sekarang lebih bijak lagi dalam mengunggah konten di media sosial, karena siapa tau ada rekruter yang ingin mempekerjakan kamu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »